Be a smartuser

Andrean NR

Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 26 Desember 2016

3 Dimensi


 



      Seni rupa 3 dimensi merupakan karya seni yang dibatasi tidak hanya dengan sisi panjang dan lebar, tetapi juga dibatasi oleh kedalaman. Atau dalam bahasa sederhananya yaitu karya seni yang memiliki ruang. Unsur ruang inilah yang menjadi pembeda antara karya seni rupa 2 dimensi dengan karya seni rupa 3 dimensi.

       3 dimensi tidak hanya berkaitan dengan benda-benda fisik, namun sudah memasuki dalam bidang software (perangkat lunak).

Contoh 3 dimensi dalam bentuk software ialah :

1. Camera Tracking

       Camera Tracking adalah proses mengambil sebuah objek yang bergerak atau ( multiple objek ) dari waktu ke waktu menggunakan kamera. Teknik ini memiliki berbagai kegunaan, beberapa diantaranya adalah :
  • Interaksi manusia dengan komputer
  • keamanan dan pengawasan
  • komunikasi video
  • kontrol lalu lintas
  • pencitraan medis
  • video editing
      Video dapat menjadi proses yang memakan waktu karena jumlah data yang terdapat dalam video. Menambahkan lebih lanjut untuk kompleksitas objek adalah kebutuhan yang mungkin menggunakan teknik pengenalan objek untuk pelacakan.

Contoh hasil video 3 dimensi dengan teknik camera tracking :

https://www.youtube.com/watch?v=ZlTbKv9rrd8


2. Augmented Reality (AR)


      AR adalah teknologi yang menggabungkan  benda maya dua dimensi dan ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata (realtime).

       Teknologi baru ini, yang disebut Augmented Reality disingkat AR, di mana teknologi ini akan menipiskan batas antara apa yang nyata dan apa yang dihasilkan komputer sehingga kita dapat melihat, mendengar, merasa dan mencium

Contoh dari AR adalah pada permainan pokemon GO yang belum lama ini sangat viral di dunia.












DATA MINING




      Kata data mining Berasal dari machine learning/AI, pattern recognition, statistics, & database systems . jadi, data mining adalah proses mencari informasi atau pola yang penting atau menarik dari data yang ada di database yang besar menggunakan teknik atau metode tertentu.

Data Mining dibagi menjadi dua model , yaitu :
  • Supervised yang berfungsi untuk memprediksi suatu nilai
  • Unsupervised yang berfungsi untuk mencari struktur intrinsik

Atau

Berdasarkan fungsi jenis aplikasi nya :
  • Klasifikasi , untuk memprediksi class dari beberapa kasus dalam sampel data
  • Clustering , untuk mengeksplorasi data
  • Assocation rules , untuk menganalisa data kebutuhan strategi pemasaran, desain katalog, dan keputusan bisnis
  • Attribute importance , untuk meningkatan kecvepatan dan akurasi model klasifikasi pada table data


Tujuan data mining yaitu :
  • Explanatory :  Untuk menjelaskan beberapa kondisi penelitian
  • Confirmatory : Untuk mempertegas hipotesis pendapatan atau semacamnya
  • Exploratory : Untuk Menganalisis data suatu kejadian


proses data mining :

penemuan pola yang menarik dari data yang tersimpan dalam jumlah besar merupakan evolusi alami dari teknologi database dengan aplikasi atau teknik atau metode itu sendiri


implementasi nya :

Keuangan : Financial Crimes Enforcement Network di Amerika Serikat baru-baru ini menggunakan data mining untuk me-nambang trilyunan dari berbagai subyek seperti property, rekening bank dan transaksi keuangan lainnya untuk mendeteksi transaksi-transaksi keuangan yang mencurigakan (seperti money laundry). Mereka menyatakan bahwa hal tersebut akan susah dilakukan jika menggunakan analisis standar Mungkinsudah saatnya juga Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia menggunakan teknologi ini untuk mendeteksi aliran dana BLBI.

INTERNET OF THINGS



        Internet of Things (IoT) adalah sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus-menerus, berikut kemampuan remote control, berbagi data, dan sebagainya, termasuk pada benda-benda di dunia fisik. Bahan pangan, elektronik, peralatan apa saja, koleksi, termasuk benda hidup, yang semuanya tersambung ke jaringan lokal dan global melalui sensor tertanam dan selalu “on”.



Definisi alternatif:

Casagras (Coordination and support action for global RFID-related activities and standardisation) mendefinisakan Internet of Things, sebagai sebuah infrastruktur jaringan global, yang menghubungkan benda-benda fisik dan virtual melalui eksploitasi data capture dan kemampuan komunikasi. Infrastruktur terdiri dari jaringan yang telah ada dan internet berikut pengembangan jaringannya. Semua ini akan menawarkan identifikasi obyek, sensor dan kemampuan koneksi sebagai dasar untuk pengembangan layanan dan aplikasi ko-operatif yang independen. Ia juga ditandai dengan tingkat otonom data capture yang tinggi, event transfer, konektivitas jaringan dan interoperabilitas.


SAP (Systeme, Anwendungen und Produkte) mendefinisikannya Internet Of Things merupakan dunia di mana benda-benda fisik diintegrasikan ke dalam jaringan informasi secara berkesinambungan, dan di mana benda-benda fisik tersebut berperan aktif dalam proses bisnis. Layanan yang tersedia berinteraksi dengan ‘obyek pintar’ melalui Internet, mencari dan mengubah status mereka sesuai dengan setiap informasi yang dikaitkan, disamping memperhatikan masalah privasi dan keamanan.


        Pada hakekatnya, benda Internet atau Internet of Things mengacu pada benda yang dapat di identifikasikan secara unik sebagai representasi virtual dalam struktur berbasis Internet. Istilah Internet of Things awalnya disarankan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999 dan mulai popular melalui Auto-ID Center di MIT berikut publikasi analisa pasar yang terkait.

          Salah satu wujud dari Intenet of Things yang ajap kali disebutkan, adalah sistem RFID (radio-frequency identification) yang menjadi komponen dipersyaratkan. Andaikan semua benda, mahluk maupun insan dalam kehidupan sehari-hari dapat diidentifikasi secara elektronik, maka mereka bisa dikelola dan diinventarisasi oleh komputer.

       Kecuali RFID (radio-frequency identification), sebagai tagging dapat juga digunakan teknologi seperti near field communication, barcode, kode QR dan watermarking digital. Dengan demikian misalnya, bisnis mungkin tidak lagi kehabisan stok atau menghasilkan produk-produk limbah, dimana pihak yang terlibat akan tahu lebih dini produk mana saja yang dibutuhkan dan dikonsumsi. Disisi lain, kemungkinan atas penyalahgunaan terhadap informasi yang terhimpun juga tidak boleh diremehkan.

      Berdasarkan penelitian ABI Research, pada tahun 2020 diperkirakan akan terdapat lebih dari 30 miliar perangkat yang terhubung secara nirkabel melaui Internet of Things (atau Internet of Everything).