Teknologi Kecerdasan Buatan Bidang Kedokteran
Pada dewasa ini sistem informasi
kecerdasan buatan (Artifical Intellegance) sangat banyak dibutuhkan
dalam berbagai bidang ilmu. Teknologi softcomputing merupakan adalah
sebuah bidang kajian penelitian interdisipliner dalam ilmu komputasi dan kecerdasan
buatan. Sebagai contohnya dimana beberapa teknik dalam softcomputing
diantaranya sistem pakar (expert system), jaringan saraf
tiruan (neural Networks), logika fuzzy (fuzzy logic), dan algoritma
genetik (genetic algorithms) mulai banyak diterapkan dalam
aplikasi-aplikasi yang sangat membantu manusia dalam menjalan kan tugas dan
mencapai tujuan tertentu yang ingin dicapai.
Salah satu sub
bidang yang menggunakan sistem kecerdasan buatan untuk mengatasi dan
menganalisis permasalah yang ada adalah bidang kedokteran. Pengembangan
aplikasi kecerdasan buatan pada bidang kedokteran sangat membantu sekali
beberapa user yang terlibat dalam kedokteran.
Penelitian yang dilakukan Ting-Sheng
Weng dan Chien-Hung Kuo pada tahun 2009 dengan judul “Development and
Research on the Intelligent Emergency Medical Information System: A Case Study
of Yunlin and Chiayi Counties in Taiwan ”, merupakan salah satu aplikasi
yang sangat membantu pasien untuk mempercepat dan mempermudah dalam mendapatkan
pelayanan serta membantu tenaga medis untuk melaksanakan tugasnya dengan cepat
dalam menangani pasien. Dalam penelitian tersebut
di ciptakan sebuah aplikasi sistem infomasi darurat dalam menangani pasien
secara cerdas di suatu daerah. Dimana jika terjadi kecelakaan ataupun pasien
yang ingin ke sebuah rumah sakit di daerah tersebut dengan mudah dan cepat
dapat ditunjukkan oleh sistem ini atau akan meningkatkan kecepatan dan
pelayanan ambulan dalam membantu pelayanan darurat medis serta efisien waktu
tempuh untuk menemukan posisi rumah sakit terdekat dengan pasien yang
membutuhkan pelayanan.
Sistem Kerja: sistem
dirancang untuk membantu memecahkan masalah antara pasien dengan tenaga
medis/rumah sakit. Dalam sistem ini, diciptakan sebuah tugas fungsi darurat
penyelamatan medis. Sistem ini menggunakan peta satelit Formosa 2
(FORMOSAT-2) dan teknologi Ajax untuk mengakses informasi terhadap peta
dan memungkinkan operator pusat untuk menentukan lokasi yang benar dari pasien
secara tepat waktu.
Berdasarkan lokasi pasien, kemudian ambulans akan mengetahui posisi
pasien dari layanan. Kemudian, teknisi medis darurat sejalan penyelamatan
pertama yang menggunakan perangkat mobile pasien atau smart phone dapat
terhubung ke sistem melalui GPRS (General Packet Radio Service ) atau 3G
(Third Generation Wireless Format) untuk mencari pasien. Akhirnya,
teknisi medis darurat bisa memasukkan kondisi pasien ke dalam sistem, dan
kemudian sistem akan menentukan rujukan rumah sakit mana yang paling tepat.
Hasil yang
diperoleh: Penelitian yang telah dilakukan
tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemungkinan bahwa pasien menerima
pengobatan yang tepat, dan disesuaikan untuk mengurangi pemborosan waktu yang
disebabkan oleh transportasi yang tidak perlu antara rumah sakit. Sistem ini
merupakan pengintegrasian sistem informasi rumah sakit dengan
menggunakan ASP berbasis Web. Aplikasi mobile, dan bahasa teknologi Ajax,
JavaScript dan SQL untuk membuat suatu sistem cerdas untuk informasi medis
darurat yang menggabungkan aplikasi web, peta satelit dan fungsi keputusan
darurat medis mobile. Diharapkan dengan menggunakan sistem ini, akan dapat
meningkatkan efisiensi transportasi pasien di rumah sakit.