Be a smartuser

Andrean NR

Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 28 November 2017

PERBANDINGAN SISTEM CERDAS ICT DI 3 NEGARA ASIA


Perbandingan Perkembangan ICT di Indonesia , Malayasia dan Singapura .

ICT (Information and Communication Technologies) atau dalam bahasa Indonesia lebih kita kenal sebagai Teknologi Informasi dan Komunikasi, merupakan sebuah pengertian yang memberi cakupan dalam segala aspek dari peralatan teknis dalam memberikan informasi, menyampaikan informasi, dan proses dari teknologi tersebut. Terdapat dua hal yang menjadi sangat penting dalam dunia ICT ini yaitu teknologi dalam informasi dan teknologi dalam komunikasi. Segala hal yang berkaitan dengan teknologi informasi dalam cakupan prosesnya, penggunaan alat pembantu, manipulasi, dan bagaimana informasi dikelola.

Hasil gambar untuk Information and Communication Technologies


Pada teknologi komunikasi cakupannya lebih kepada segala hal atau bentuk komunikasi yang memiliki kaitan dengan penggunaan alat bantu sebagai proses dan pentransfer data dari piranti yang satu ke piranti yang lain. Kedua konsep ini memang telah menjadi satu konsep yang saling memberi keuntungan dan terikat. Pada pertengahan abad ke-20 perpaduan dari kedua perangkat keras dan perangkat lunak ini telah membuat perkembangan teknologi komunikasi mampu memberikan pencapaian yang pesat jika dibandingkan dengan teknologi-teknologi lainnya. Perkembangan dari perpaduan kedua teknologi tersebut sampai saat ini masih terus mengalami perubahan bahkan jika diperhatikan era kini telah memasuki abad ke-21 tetapi kejenuhan dalam penggunaannya masih belum terlihat. Artinya para pengguna masih tertarik untuk menggunakan teknologi ini, dan para ilmuwan sendiri juga semakin mencari cara untuk mengembangkan teknologi yang ada.

Perkembangan ICT di Indonesia

TIK mulai berkembang pesat di awal tahun 1980-an. Pesatnya perkembangan didukung oleh perkembangan Prosesor (Chip) yang berfungsi sebagai otak komputer pribadi (Personal Computer). Perkembangan Hardware juga diikuti oleh kemajuan dalam bidang Software, meski perkembangannya jauh di belakang Software.

Pada mulanya, Prosesor dan Software dirancang untuk komputer pribadi yang berdiri sendiri (stand alone PC). Namun PC-PC tersebut akhirnya diintergrasikan melalui suatu jaringan (network). Sehingga, sekarang kita mengenal jenis jaringan seperti LAN (Local Area Network), WAN (Wide Area Network), dan Internet.

Hasil gambar untuk Information and Communication Technologies


Jaringan Internet merupakan salah satu jaringan yang populer dan paling sering dimanfaatkan, karena Internet mampu menghubungkan komputer di seluruh dunia dan memungkinkan informasi bisa dipakai secara bersama-sama. Saat ini telah banyak perusahaan swasta di Indonesia yang menyediakan jasa sambungan internet, misalnya IndoInternet, Radnet, D-Net, Idola, dll.

Teknologi Informasi merupakan teknologi yang digunakan untuk mengolah data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan.

Dalam dunia Pendidikan, kehadiran Teknologi Informasi merupakan penunjang utama dalam pengembangan dunia pendidikan yang semakin hari semakin kompleks, sehingga perlu adanya media  yang mampu memberikan inovasi dan menjadi solusi dari semua persolan yang ada.

Penemuan teknologi komputer sejak awal dimaksudkan untuk membantu meringankan pekerjaan manusia agar lebih efektif dan efisien. Perkembangan komputer ini diikuti dengan lahirnya internet yang mampu menyebarkan informasi dengan cepat tanpa adanya batasan ruang dan waktu. Perkembangan teknologi komunikasi juga mengalami kemajuan yang pesat dari mulai ditemukannya Telegraph (sistem komunikasi digital jarak jauh) pada tahun 1835, Telepon pada tahun 1876, Sambungan telepon jarak jauh menggunakan satelit pada tahun 1952, dan Telepon Seluler pada tahun 1985.

Gambar terkait


Universitas Indonesia termasuk salah satu perguruan tinggi pertama yang menjadi salah satu tempat pengenalan komputer di Indonesia. Dari sinilah teknologi komputer mulai disebarluaskan di Indonesia. Semua komunitas akademis perguruan tinggi dan industri Indonesia pernah mendapatkan pengenalan teknologi komputer dari UI.

Kemajuan teknologi yang pesat, khususnya teknologi informasi, menuntut suatu perubahan yang besar di dalam sistem pendidikan nasional. Seperti kita ketahui, pendidikan kita merupakan merupakan warisan dari sistem pendidikan lama yang isinya adalah menghafal fakta-fakta tanpa arti.

Dengan semakin berkembangnya manusia, berkembanglah pula ilmu pengetahuan dan teknologi di segala bidang. Itu semua mengharuskan pendidikan menyesuaikan langkahnya jika ingin tetap relevan. Hal itu menjadikan pendidikan menjadi kian mahal, satu kenyataan yang sering kurang disadari oleh banyak orang. Di lain pihak berkembangnya umat manusia mendorong makin banyak orang untuk maju dan tak mau tertinggal. Dan mereka semua memerlukan pendidikan yang lebih baik.Akibatnya, baik faktor kualitas maupun kuantitas pendidikan tidak dapat bisa diabaikan. Pendidikan harus diselenggarakan secara bermutu dan adil merata bagi seluruh rakyat. Maka, pendidikan yang sudah mahal, karena harus mencapai kualitas, menjadi semakin mahal karena harus melayani pula kuantitas.

Sistem pendidikan di indonesia merupakan salah satu sistem pendidikan terbesar di dunia yang meliputi sekitar 30 juta peserta didik, 200 ribu lembaga pendidikan, dan sekitar 4 juta tenaga pendidik, tersebar di dalam suatu area yang meliputi hampir seluas Benua Eropa. Di tambah lagi dengan adanya perbedaan antar daerah sangat memberikan tantangan di dalam usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Pesatnya laju perkemangan bidang teknologi, khususnya teknologi komunikasi dan teknologi informasi pada dekade terakhir membawa perubahan yang teramat besar di bidang kehidupan termasuk kegiatan pendidikan.

Pendayagunaan teknologi komunikasi khususnya dalam pengembangan sumber daya manusia melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan perlu diarahkan dan disesuaikan dengan pesatnya laju teknologi, sehingga hasil yang diharapkan dapat sesuai dengan tuntutan pasaran dunia pendidikan. Pendayagunaan teknologi secara tepat guna akan menghasilkan kualitas SDM yang terdidik. Karena itu perlu dilakukan pengkajian secara mendalam tentang daya guna dan ketepatgunaan teknologi yang digunakan dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan tersebut agar dapat dicapai hasil yang optimal.Inovasi teknologi, adalah solusi yang diperlukan dalam mengoptimalkan sumber daya manusia. Perkembangan teknologi yang semakin pesat membuat negara berkembang seperti kita mau tak mau harus mulai menjadikan teknologi sebagai tools untuk dipakai dalam segala sisi kehidupan, walaupun teknologi yang dipakai masih teknologi yang berasal dari negara luar. Dan salah satu teknologi yang berkembang pesat saat ini ialah teknologi informasi. Masalah utama yang dihadapi bangsa kita, khususnya dalam bidang pendidikan dalam menghadapi era globalisasi (terutama pasar global) adalah rendahnya tingkat kualitas sumberdaya manusia.

Salah satu solusi yang ditawarkan ialah dengan memanfaatkan sistem pendidikan kita. Dengan menyisipkan pendidikan teknologi pada program wajib belajar 9 tahun di Indonesia, maka dalam jangka waktu yang cukup lama itu akan dapat tertanam nilai-nilai akan pentingnya teknologi pada kehidupan sehari-hari, dengan penerapan teknologi di Indonesia dapat membuat kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan dari SDA pun meningkat. Dari integrasi SDM dan SDA Indonesia ini, maka perbaikan ekonomi pun dapat terwujud dan dapat menciptakan kesejahteraan bagi bangsa Indonesia.


Perkembangan ICT di Malaysia

Perkembangan ICT di Malaysia cukup pesat. Di Asia Tenggara, Malaysia menempati urutan ke 2 setelah Singapura. ICT di Malaysia berkembang ketika mereka memiliki satelit sendiri setelah bertahun-tahun menyewa satelit Palapa milik Indonesia. Mereka mempunyai satelit pada tahun 90an di era Mahathir Mohammad. Beliau sangat perhatian pada perkembangan ICT dan segala sesuatu yang berhubungan dengan ruang angkasa.

Hasil gambar untuk Information and Communication Technologies


Ini terbukti dengan peluncuran 2 satelitnya, Maesat 1 dan 2 juga saat berhasil mengirimkan astronotnya ke ruang angkasa. Tahun 1997, pemerintah Malaysia telah membangun infrastruktur ICT dengan investasi sebesar RM556,22 juta atau US$150,33 juta.


Pengembangan ICT meliputi pemanfaatan web, e-mail, jaringan Local Area Network (LAN), Wide Area Network (WAN), dan sistem manajemen dokumen pemerintahan. Pemerintah Malaysia menginvestasikan US$154,3 juta untuk mengembangkan konfigurasi sistem ICT yang ada dengan mengoptimalkan akses Internet dan US$174,32 juta untuk membuat instalasi jaringan yang mengintegrasikan seluruh sistem dan aplikasi pemerintahan.

Berbagai konsep pembangunan telematika seperti e-government, e-procurement, e-learning, dan e-commerce diharapkan bisa segera direalisasikan dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas. Harus diakui, pengguna Internet sudah mencapai 8,7 juta orang atau 34% dari total penduduk Malaysia yang berjumlah 25,6 juta orang. Bandingkan dengan Indonesia yang kurang dari 4% pengguna. Kondisi itu sebenarnya cukup membuat prihatin. Dalam penggunaan telepon seluler juga menang dibandingkan Indonesia, karena sudah mencapai 20 juta sambungan.

Hasil gambar untuk Information and Communication Technologies

Secara garis besar terdapat 7 proyek yang mendasari pembangunan ICT di Malaysia.Government Office Environment (GOE), Human Resources Management Information System (HRMIS), e-services, e-government, dan Public Management Security (PMS). Keseluruhan infrastruktur ICT di Malaysia berbasis open source dengan total investasi mencapai US$31.199.023,784.


Adzman Musa, Direktur ICT, mengatakan pembangunan ICT di Malaysia difokuskan pada 25 kementerian federal, 180 departemen federal, 347 departemen negara bagian, dan 148 pemerintah daerah.

Muhammad Fauzi Ismail, Business Development Director Scan Associates mengatakan belanja TI pemerintah Malaysia mencapai US$540,5 juta per tahun. Menurut dia, Indonesia memiliki modal yang cukup untuk dapat mengembangkan ICT menjadi suatu kebutuhan yang wajib dimiliki sektor pemerintah dan swasta.

Pembangunan ICT di Malaysia juga membutuhkan keamanan. Maka, pemerintah membentukPusat Operasi Keamanan Jaringan (SOC) TIK dengan investasi US$13,6 juta. Menurut Adzman, SOC dapat melindungi aplikasi e-government pada lembaga pemerintah yang dianggap kritis terhadap serangan kejahatan dunia maya. Sebenarnya, Indonesia telah menyusun Cyber Task Force. Namun kinerja dan manfaatnya belum terlihat dan dirasakan masyarakat.


Perkembangan ICT di Singapura

Pemerintah Singapura mendorong penggunaan TIK secara nasional. Rencana induk pemanfaatan TIK untuk pendidikan pertama yang dibuat tahun 1997 yang menekankan pada ketersediaan infrastruktur TIK telah diubah. Rencana induk kedua mulai tahun 2002 diarahkan guna memaksimalkan teknologi di era digital untuk membuat Singapura menjadi bangsa cerdas yang disebut Intelligent Nation by 2015 (IN2015). Sekolah masa depan Berdasarkan survei Badan Pengembangan Informasi dan Komunikasi Singapura (Infocomm Development Authority/IDA of Singapore) tahun lalu, 78 persen keluarga di negara ini memiliki minimal satu komputer, umumnya mereka yang memiliki anak usia sekolah. Penggunaan internet untuk aktivitas pendidikan dan belajar juga cukup tinggi.

Hasil gambar untuk Information and Communication Technologies


Kemudahan mengakses internet di ruang publik cukup didukung. Agustus 2007 ini tercatat 5.600 hotspot yang melayani 520.000 pelanggan internet di Singapura. Ronnie Tay, Kepala Badan Pengembangan Informasi dan Komunikasi Singapura, mengatakan, pemanfaatan TIK dalam pendidikan membuat siswa belajar secara mandiri. Mereka selama ini terbiasa mengekspresikan diri dengan menggunakan blog, foto, maupun video di situs web yang menyediakan layanan ini. Akhirnya, peran guru pun lebih banyak sebagai fasilitator yang mendorong siswa terus kreatif dengan memanfaatkan media digital yang interaktif.
Pemerintah Singapura juga sudah membentuk model sekolah masa depan atau future school salah satunya adalah Classroom of The Future di National Institute Education.

“Mengenalkan anak-anak dengan lingkungan digital yang baru berkembang berarti kita menyiapkan mereka masuk ke dunia masa depan dan berkontribusi di dunia yang akan semakin bergantung pada teknologi,” kata Ronnie Tay.



Source :

http://sheryn9bp2.blogspot.co.id/search?q=perkembangan+ict
http://tombakpendidikan.blogspot.co.id/2009/01/perkembangan-tik-di-singapura.html

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN SISTEM CERDAS USG DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI




       Pengertian Ultrasonografi (USG) adalah pemeriksaan dalam bidang penunjang diagnostic yang memanfaatkan gelombang ultrasonik dengan frekuensi yang tinggi dalam menghasilkan imajing, tanpa menggunakan radiasi, tidak menimbulkan rasa sakit (non traumatic), tidak menimbulkan efek samping (non invasif).

Hasil gambar untuk USG

       Selain itu ultrasonografi relatif murah, pemeriksaannya relatif cepat, dan persiapan pasien serta peralatannya relatif mudah. Gelombang suara ultrasonik memiliki frekuensi lebih dari 20.000 Hz, tapi yang dimanfaatkan dalam teknik ultrasonografi (kedokteran) gelombang suara dengan frekuensi 1-10 MHz.

    Ultrasonik adalah gelombang suara dengan frekuensi lebih tinggi dari pada kemampuan pendengaran telinga manusia, sehingga kita tidak bisa mendengarnya sama sekali. Suara yang dapat didengar manusia mempunyai frekuensi antara 20 Hz – 20.000 Hz. Salah satu aplikasi gelombang dalam bidang kedokteran adalah dalam ultrasonografi (USG).

   Ultrasonografi ini memanfaatkan gelombang ultrasonik yang merupakan gelombang elektromagnetik, untuk membantu para petugas kesehatan (dokter atau bidan) dalam mendiagnosa penyakit ataupun mendeteksi yang ada dalam tubuh pasiennya.

       Ultrasonografi dalam bidang kesehatan bertujuan untuk pemeriksaan organ-organ tubuh yang dapat diketahui bentuk, ukuran anatomis, gerakan, serta hubungannya dengan jaringan lain disekitarnya.

Sifat dasar ultrasound :

  • Sangat lambat bila melalui media yang bersifat gas, dan sangat cepat bila melalui media padat. 
  • Semakin padat suatu media maka semakin cepat kecepatan suaranya.
  • Apabila melalui suatu media maka akan terjadi atenuas

Hasil gambar untuk USG

Keuntungan Pemeriksaan USG dalam kehidupan sehari-hari :

  1. Pasien dapat diperiksa langsung tanpa persiapan dan memberi hasil yang cepat.
  2. Bersifat non invasif (tidak terjadi efek samping) sehingga dapat dilakukan pula pada anak-anak. Aman untuk pasien dan operator, karena tidak tergantung pada radiasi ionisasi.
  3. Dapat membedakan jenis jaringan dengan melihat perbedaan interaksi dengan gelombang suara.
  4. Dapat mendeteksi struktur yang bergerak seperti pulsasi fetal.
  5. Dapat juga mendeteksi kanker payudara.
  6. Memberi informasi mengenai adanya kehamilan di dalam rahim di awal-awal masa kehamilan.
  7. Mendeteksi adanya kehamilan ganda.
  8. Memperkirakan tanggal kelahiran bayi berdasarkan ukuran tengkorak dan tulang paha yang terbentuk sempurna di trimester kedua.
  9. Memantau pertumbuhan dan perkembangan organ-organ janin.
  10. Mengecek jenis kelamin.
  11. Memantau perkembangan posisi bayi sebagai persiapan kelahiran. Dalam hal ini jika terlihat sungsang, akan dilakukan tindakan tertentu agar bisa melahirkan normal atau dengan cara lain.
  12. Mengecek plasenta dan posisinya. Dalam hal ini biasanya untuk mengetahui ada – tidaknya plasenta atau tali ari-ari yang posisinya mungkin membahayakan bayi.
  13. Melihat pergerakan bayi (aktif tidaknya) dan juga detil wajah dengan menggunakan USG 4D.
  14. Memastikan keadaan bayi sehat secara umum sehingga bisa meminimalkan risiko bayi lahir cacat karena terpantau sejak dini di dalam kandungan.


Kekurangan Pemeriksaan USG dalam kehidupan sehari-hari :

  1. Antara tranducer (probe) dengan kulit tidak dapat kontak dengan baik (interface) sehingga biasa terjadi artefak sehingga perlu diberi jelly sebagai penghantar ultrasound
  2. Bila ada celah dan ada udara, gelombang suara akan dihamburkan.
  3. Tidak 100% akurat.

Perlu diketahui, akurasi/ketepatan pemeriksaan USG tidak 100%, melainkan 80%. Artinya, kemungkinan ada kelainan bawaan/kecacatan pada janin yang tidak terdeteksi atau interpretasi kelamin janin yang tidak tepat. Hal ini dipengaruhi beberapa faktor antara lain:

  • Keahlian/kompetensi dokter yang memeriksanya.
  • Tak semua dokter ahli kandungan dapat dengan baik mengoperasikan alat USG. Sebenarnya untuk pengoperasian alat ini diperlukan sertifikat tersendiri.
  • Posisi bayi seperti tengkurap atau meringkuk juga menyulitkan daya jangkau / daya tembus alat USG. Meski dengan menggunakan USG 3 atau 4 Dimensi sekalipun, tetap ada keterbatasan.
  • Kehamilan kembar, kondisi hamil kembar juga menyulitkan alat USG melihat masing- masing keadaan bayi secara detail
  • Ketajaman/resolusi alat USG-nya kurang baik.

Jumat, 27 Oktober 2017

Teknologi Kecerdasan Buatan Bidang Kedokteran


Pada dewasa ini sistem informasi kecerdasan buatan (Artifical Intellegance) sangat banyak dibutuhkan dalam berbagai bidang ilmu. Teknologi softcomputing merupakan adalah sebuah bidang kajian penelitian interdisipliner dalam ilmu komputasi dan kecerdasan buatan. Sebagai contohnya dimana beberapa teknik dalam softcomputing diantaranya sistem pakar (expert system), jaringan saraf tiruan (neural Networks), logika fuzzy (fuzzy logic), dan algoritma genetik (genetic algorithms) mulai banyak diterapkan dalam aplikasi-aplikasi yang sangat membantu manusia dalam menjalan kan tugas dan mencapai tujuan tertentu yang ingin dicapai.

Salah satu sub bidang yang menggunakan sistem kecerdasan buatan untuk mengatasi dan menganalisis permasalah yang ada adalah bidang kedokteran. Pengembangan aplikasi kecerdasan buatan pada bidang kedokteran sangat membantu sekali beberapa user yang terlibat dalam kedokteran.

Penelitian yang dilakukan Ting-Sheng Weng dan Chien-Hung Kuo pada tahun 2009 dengan judul “Development and Research on the Intelligent Emergency Medical Information System: A Case Study of Yunlin and Chiayi Counties in Taiwan ”, merupakan salah satu aplikasi yang sangat membantu pasien untuk mempercepat dan mempermudah dalam mendapatkan pelayanan serta membantu tenaga medis untuk melaksanakan tugasnya dengan cepat dalam menangani pasien. Dalam penelitian tersebut di ciptakan sebuah aplikasi sistem infomasi darurat dalam menangani pasien secara cerdas di suatu daerah. Dimana jika terjadi kecelakaan ataupun pasien yang ingin ke sebuah rumah sakit di daerah tersebut dengan mudah dan cepat dapat ditunjukkan oleh sistem ini atau  akan meningkatkan kecepatan dan pelayanan ambulan dalam membantu pelayanan darurat medis serta efisien waktu tempuh untuk menemukan posisi rumah sakit terdekat dengan pasien yang membutuhkan pelayanan.

Hasil gambar untuk Development and Research on the Intelligent Emergency Medical Information System: A Case Study of Yunlin and Chiayi Counties in Taiwan

Sistem Kerja: sistem dirancang untuk membantu memecahkan masalah antara pasien dengan tenaga medis/rumah sakit. Dalam sistem ini, diciptakan sebuah tugas fungsi darurat penyelamatan medis. Sistem ini menggunakan peta satelit Formosa 2 (FORMOSAT-2) dan teknologi Ajax untuk mengakses informasi terhadap peta dan memungkinkan operator pusat untuk menentukan lokasi yang benar dari pasien secara tepat waktu. 

Berdasarkan lokasi pasien, kemudian ambulans akan mengetahui posisi pasien dari layanan. Kemudian, teknisi medis darurat sejalan penyelamatan pertama yang menggunakan perangkat mobile pasien atau smart phone dapat terhubung ke sistem melalui GPRS (General Packet Radio Service ) atau 3G (Third Generation Wireless Format) untuk mencari pasien. Akhirnya, teknisi medis darurat bisa memasukkan kondisi pasien ke dalam sistem, dan kemudian sistem akan menentukan rujukan rumah sakit mana yang paling tepat.

Hasil yang diperoleh: Penelitian yang telah dilakukan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemungkinan bahwa pasien menerima pengobatan yang tepat, dan disesuaikan untuk mengurangi pemborosan waktu yang disebabkan oleh transportasi yang tidak perlu antara rumah sakit. Sistem ini merupakan pengintegrasian sistem informasi rumah sakit dengan menggunakan ASP berbasis Web. Aplikasi mobile, dan bahasa teknologi Ajax, JavaScript dan SQL untuk membuat suatu sistem cerdas untuk informasi medis darurat yang menggabungkan aplikasi web, peta satelit dan fungsi keputusan darurat medis mobile. Diharapkan dengan menggunakan sistem ini, akan dapat meningkatkan efisiensi transportasi pasien di rumah sakit.

Jumat, 29 September 2017

Teknologi Sistem Cerdas


Definisi Teknologi Sistem Cerdas

Kecerdasan Buatan atau kecerdasan yang ditambahkan kepada suatu sistem yang bisa diatur dalam konteks ilmiah atauIntelegensi Artifisial (bahasa Inggris: Artificial Intelligence atau hanya disingkat AI) didefinisikan sebagai kecerdasan entitas ilmiah. Sistem seperti ini umumnya dianggap komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia. Beberapa macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan antara lain sistem pakar, permainan komputer (games), logika fuzzy, jaringan syaraf tiruan dan robotika.

Banyak hal yang kelihatannya sulit untuk kecerdasan manusia, tetapi untuk Informatika relatif tidak bermasalah. Seperti contoh: mentransformasikan persamaan, menyelesaikan persamaan integral, membuat permainan catur atau Backgammon. Di sisi lain, hal yang bagi manusia kelihatannya menuntut sedikit kecerdasan, sampai sekarang masih sulit untuk direalisasikan dalam Informatika. Seperti contoh: Pengenalan Obyek/Muka, bermain sepak bola.

Walaupun AI memiliki konotasi fiksi ilmiah yang kuat, AI membentuk cabang yang sangat penting pada ilmu komputer, berhubungan dengan perilaku, pembelajaran dan adaptasi yang cerdas dalam sebuah mesin. Penelitian dalam AI menyangkut pembuatan mesin untuk mengotomatisasikan tugas-tugas yang membutuhkan perilaku cerdas. Termasuk contohnya adalah pengendalian, perencanaan dan penjadwalan, kemampuan untuk menjawab diagnosa dan pertanyaan pelanggan, serta pengenalan tulisan tangan, suara dan wajah. Hal-hal seperti itu telah menjadi disiplin ilmu tersendiri, yang memusatkan perhatian pada penyediaan solusi masalah kehidupan yang nyata. Sistem AI sekarang ini sering digunakan dalam bidang ekonomi, obat-obatan, teknik dan militer, seperti yang telah dibangun dalam beberapa aplikasi perangkat lunak komputer rumah dan video game.

'Kecerdasan buatan' ini bukan hanya ingin mengerti apa itu sistem kecerdasan, tapi juga mengkonstruksinya. Tidak ada definisi yang memuaskan untuk 'kecerdasan':

kecerdasan: kemampuan untuk memperoleh pengetahuan dan menggunakannya
atau kecerdasan yaitu apa yang diukur oleh sebuah 'Test Kecerdasan'


Sejarah Kecerdasan Buatan

Pada awal abad 17, René Descartes mengemukakan bahwa tubuh hewan bukanlah apa-apa melainkan hanya mesin-mesin yang rumit. Blaise Pascal menciptakan mesin penghitung digital mekanis pertama pada 1642. Pada 19, Charles Babbage dan Ada Lovelace bekerja pada mesin penghitung mekanis yang dapat diprogram.

Bertrand Russell dan Alfred North Whitehead menerbitkan Principia Mathematica, yang merombak logika formal. Warren McCulloch dan Walter Pitts menerbitkan "Kalkulus Logis Gagasan yang tetap ada dalam Aktivitas " pada 1943 yang meletakkan pondasi untuk jaringan syaraf.

Tahun 1950-an adalah periode usaha aktif dalam AI. Program AI pertama yang bekerja ditulis pada 1951 untuk menjalankan mesin Ferranti Mark I di University of Manchester(UK): sebuah program permainan naskah yang ditulis oleh Christopher Strachey dan program permainan catur yang ditulis oleh Dietrich Prinz. John McCarthy membuat istilah "kecerdasan buatan " pada konferensi pertama yang disediakan untuk pokok persoalan ini, pada 1956. Dia juga menemukan bahasa pemrograman Lisp. Alan Turingmemperkenalkan "Turing test" sebagai sebuah cara untuk mengoperasionalkan test perilaku cerdas. Joseph Weizenbaum membangun ELIZA, sebuah chatterbot yang menerapkan psikoterapi Rogerian.

Selama tahun 1960-an dan 1970-an, Joel Moses mendemonstrasikan kekuatan pertimbangan simbolis untuk mengintegrasikan masalah di dalam program Macsyma, program berbasis pengetahuan yang sukses pertama kali dalam bidang matematika. Marvin Minsky dan Seymour Papert menerbitkan Perceptrons, yang mendemostrasikan batas jaringan syaraf sederhana dan Alain Colmerauer mengembangkan bahasa komputer Prolog. Ted Shortliffe mendemonstrasikan kekuatan sistem berbasis aturan untuk representasi pengetahuan dan inferensi dalam diagnosa dan terapi medis yang kadangkala disebut sebagai sistem pakar pertama. Hans Moravec mengembangkan kendaraan terkendali komputer pertama untuk mengatasi jalan berintang yang kusut secara mandiri.

Pada tahun 1980-an, jaringan syaraf digunakan secara meluas dengan algoritma perambatan balik, pertama kali diterangkan oleh Paul John Werbos pada 1974. Pada tahun 1982, para ahli fisika seperti Hopfield menggunakan teknik-teknik statistika untuk menganalisis sifat-sifat penyimpanan dan optimasi pada jaringan syaraf. Para ahli psikologi,David Rumelhart dan Geoff Hinton, melanjutkan penelitian mengenai model jaringan syaraf pada memori. Pada tahun 1985-an sedikitnya empat kelompok riset menemukan kembali algoritma pembelajaran propagansi balik (Back-Propagation learning). Algoritma ini berhasil diimplementasikan ke dalam ilmu komputer dan psikologi. Tahun 1990-an ditandai perolehan besar dalam berbagai bidang AI dan demonstrasi berbagai macam aplikasi. Lebih khusus Deep Blue, sebuah komputer permainan catur, mengalahkan Garry Kasparov dalam sebuah pertandingan 6 game yang terkenal pada tahun 1997. DARPA menyatakan bahwa biaya yang disimpan melalui penerapan metode AI untuk unit penjadwalan dalam Perang Teluk pertama telah mengganti seluruh investasi dalam penelitian AI sejak tahun 1950 pada pemerintah AS.

Tantangan Hebat DARPA, yang dimulai pada 2004 dan berlanjut hingga hari ini, adalah sebuah pacuan untuk hadiah $2 juta dimana kendaraan dikemudikan sendiri tanpa komunikasi dengan manusia, menggunakan GPS, komputer dan susunan sensor yang canggih, melintasi beberapa ratus mil daerah gurun yang menantang.



Contoh Kasus

Penerapan teknologi sistem cerdas dalam kehidupan sehari – hari adalah PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) yang mulai mengoperasikan mesin tiket atau vending machine di sejumlah stasiun. Vending machine merupakan suatu alat atau mesin yang menjual tiket  secara otomatis. Vending Machine tidak membutuhkan tenaga operator untuk menjual barang, kita dapat memilih sendiri tiket kereta yang kita inginkan. Keberadaan mesin tiket pada layanan KRL commuter line bertujuan untuk mengurangi antrean transaksi di loket.

Salah Satu Penerapan Teknologi Sistem Cerdas

Contoh lain dari teknologi sistem cerdas adalah OSHbot atau robot pelayan toko. Robot ini adalah robot pintar yang akan memandu pengunjung toko ke barang yang anda akan beli dengan cara mengucapkan nama barang kepada OSHbot. OSHbot memiliki tinggi 29.5 inchi dan siap memberikan pelayanan belanja yang menyenangkan.


Jumat, 07 Juli 2017

Service Level Agreement dan Operational Level Agreement


1. Service Level Agreement ( SLA )

Definisi SLA(Service Level Agreement)

     SLA (Service Level Agreement) adalah bagian dari perjanjian layanan secara keseluruhan antara 2 dua entitas untuk peningkatan kinerja atau waktu pengiriman yang harus di perbaiki selama masa kontrak. Dua entitas tersebut biasanya dikenal sebagai penyedia layanan dan klien, dan dapat melibatkan perjanjian secara hukum karena melibatkan uang, atau kontrak lebih informal antara unit-unit bisnis internal.

     SLA ini biasanya terdiri dari beberapa bagian yang mendefinisikan tanggung jawab berbagai pihak, dimana layanan tersebut bekerja dan memberikan garansi, dimana jaminan tersebut bagian dari SLA memiliki tingkat harapan yang disepakati, tetapi dalam SLA mungkin terdapat tingkat ketersediaan, kemudahan layanan, kinerja, operasi atau tingkat spesifikasi untuk layanan itu sendiri. Selain itu, Perjanjian Tingkat Layanan akan menentukan target yang ideal, serta minimum yang dapat diterima.

Fungsi SLA(Service Level Agreement)

  • Sebuah alat komunikasi - nilai kesepakatan bukanlah produk akhir saja, proses pembentukan SLA membantu anda membuka komunikasi.
  • Sebuah alat pencegahan konflik – sebuah kesepakatan akan membantu menghindari atau mengurangi perselisihan dengan memberikan pemahaman bersama tentang kebutuhan dan prioritas. Dan jika konflik terjadi, konflik tersebut akan cenderung lebih mudah diselesaikan.
  • Sebuah dokumen “hidup” – ini adalah salah satu manfaat yang paling penting. Perjanjian ini bukanlah dokumen akhir. Tapi sesuai dengan periode dan frekuensi waktu yang telah disepakati, para pihak dalam SLA bisa meninjau kesepakatan untuk menilai kecukupan layanan yang telah diberikan dan menyesuaikan kesepakatan.
  • Sebuah dasar yang obyektif untuk mengukur efektivitas pelayanan – sebuah SLA memastikan bahwa kedua belah pihak menggunakan kriteria yang sama untuk mengevaluasi kualitas layanan.


Unsur-Unsur Dalam SLA(Service Level Agreement)

     Sebelum membuat SLA, terlebih dahulu harus dipahami dahulu tentang unsur- unsur yang terkait SLA yaitu Supplier, Input, Proses, Output, dan Costumer (SIPOC). Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:

  • Supplier merupakan pihak yang memberikan sumber daya kepada organisasi untuk menjalankan proses menghasilkan produk/layanan;
  • Input adalah segala sumber daya yang digunakan dalam proses menghasilkan produk/layanan, meliputi Manusia, Mesin, Metode, Material dan Lingkungan (Mother Nature);
  • Proses merupakan serangkaian aktivitas untuk menghasilkan produk/layanan, meliputi Proses Utama yaitu proses yang dilakukan untuk menghasilkan produk; Proses Pendukung yaitu proses yang dilakukan untuk mendukung proses utama; dan Proses Manajemen yaitu proses yang dilakukan untuk menyempurnakan proses utama;
  • Output adalah berupa produk/layanan yang dihasilkan dari suatu proses; dan
  • Costumer adalah pihak yang menerima/membutuhkan produk/layanan dari suatu organisasi.


Tahapan Membuat SLA(Service Level Agreement)

Untuk membuat SLA yang perlu dipahami adalah tidak semua produk/layanan harus memiliki SLA. Buatlah SLA untuk produk/layanan yang benar-benar critical, dominan terhadap kebutuhan pelanggan.

  1. Menentukan pihak-pihak yang terlibat, karena SLA merupakan kesepakatan antara pelanggan dengan penyedia (supplier).
  2. Menetapkan harapan pelanggan dan syarat-syaratnya
  3. Memetakan proses dan aktivitasnya dalam menyediakan produk/layanan tersebut.
  4. Mengukur waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk/layanan tersebut.
  5. Melakukan negosiasi untuk mendapatkan kesepakatan waktu penyelesaian dari produk/layanan dimaksud.

           
Elemen Utama untuk Penerapan SLA yang Efektif

     Agar efektif, SLA juga harus menggabungkan dua set elemen, yakni unsur layanan dan unsur manajemen.

1. Elemen-Elemen Layanan SLA
  • Layanan yang disediakan
  • Kondisi ketersediaan layanan
  • Standar pelayana, seperti kerangka waktu di mana layanan akan diberikan
  • Tanggung jawab kedua belah pihak
  • Prosedur eskalasi


2. Elemen Manajemen
  • Bagaimana efektivitas layanan akan dilacak
  • Bagaimana informasi tentang efektivitas layanan akan dilaporkan dan ditangani
  • Bagaimana perbedaan pendapat terkait layanan akan diselesaikan
  • Bagaimana para pihak akan meninjau dan merevisi perjanjian

Contoh Kasus :

Contoh sebuah perusahaan layanan internet memberikan SLA 98%, artinya Provider menjamin 98% internet berjalan dengan baik, dan 2% gangguan yang terjadi dianggap wajar apabila terjadi internet terputus, layanan ini terhitung dalam kurun waktu satu bulan.

Dalam 1 hari = 24 jam dan 1 bulan = 30 hari, kewajiban yang harus dibayar pelanggan misalnya Rp 2.000.000

1 bulan = 30 hari x 24 jam 720 jam (Jumlah 720 jam adalah jumlah layanan 100%)

Jika SLA 98% maka 98% x 720 jam = 705,6 jam (Jumlah 705,6 jam adalah waktu yang dijamin oleh Provider internet berjalan dengan baik, sedangkan sisanya 14,4 jam apabila terjadi gangguan atau internet terputus masih dianggap wajar).

Apabila dalam kurun waktu satu bulan terjadi internet down selama 10 jam, maka SLA yang dijanjikan berarti terpenuhi, tetapi apabila internet terputus selama 50 jam dalam satu bulan, berarti sudah melebih dari 14,4 jam yang dianggap wajar.

Biasanya apabila SLA yang telah disepakati tidak terpenuhi, maka pelanggan mendapat pengurangan biaya yang dibebankan, cara menghitungnya sebagai berikut:

Misalkan Internet terputus selama 50 jam / 720 jam = 0,14 x 100 = 14%

Biaya bulanan internet = Rp 2.000.000 / 98 = Rp. 20.408

Rp.20.408 x 14  = Rp. 428.571 (Jumlah yang harus dikembalikan kepada pelanggan)

Jadi Rp. 2.000.000 – Rp. 428.571  = Rp. 1.571.429 (Jumlah yang dibayar oleh pelanggan)

Dengan memahami Pengertian dan Cara Menghitung SLA, maka pelanggan dapat memahami hak layanan yang harus diterima, dan sebagai kewajiban yang harus dipenuhi tingkat layanan yang telah disepakati.

Terkadang jumlah pengembalian yang diberikan tidak sebanding dengan kerugian pelanggan dari matinya internet, oleh karena itu pihak provider diharapkan dapat memenuhi setidaknya dari jumlah SLA yang dijanjikan.



2. Operational Level Agreement

Definisi OLA(Operational Level Agreement)

    OLA(Operational Level Agreement) adalah kontrak yang menentukan bagaimana berbagai kelompok TI dalam perusahaan berencana memberikan layanan atau rangkaian layanan. OLA dirancang untuk mengatasi dan memecahkan masalah TI dengan menetapkan seperangkat kriteria tertentu dan menentukan rangkaian layanan TI tertentu yang masing-masing departemen bertanggung jawab. 

Tujuan OLA(Operational Level Agreement)

OLA bukan pengganti SLA. Tujuan OLA adalah untuk membantu memastikan bahwa kegiatan yang mendasari yang dilakukan oleh sejumlah komponen tim pendukung secara jelas disesuaikan untuk menyediakan SLA yang dimaksud. Jika OLA yang berada di bawah tidak ada, seringkali sangat sulit bagi organisasi untuk kembali dan memberi persetujuan insinyur antara tim pendukung untuk mengirimkan SLA. OLA  harus dilihat sebagai dasar praktik yang baik dan kesepakatanbersama.

Tips Membuat OLA  

  1. Tentukan semua layanan TI yang bertanggung jawab dalam Katalog Layanan.
  2. Sebagai CIO, terlibat dalam proses ini dengan memahami apa yang dibutuhkan masing-masing layanan.
  3. Tentukan pemain kunci (tim jaringan, kelompok server, dll) dan tanggung jawab mereka.
  4. Letakkan setiap harapan kelompok TI untuk mengirimkan setiap layanan.
  5. Datang dengan rencana kontingensi untuk kejadian tak terduga.
  6. Uji dan uji ulang OLAs, dan buat perubahan bila diperlukan. OLAs, seperti SLA, seharusnya tidak statis dan harus memiliki tanggal mulai, tengah dan akhir. 

Perbedaan SLA dan OLA

  • Service Level Agreement berfokus pada bagian layanan dari perjanjian, seperti uptime layanan dan kinerja. Di sisi lain, Perjanjian Tingkat Operasional adalah kesepakatan sehubungan dengan pemeliharaan dan layanan lainnya.
  • Service Level Agreement pada dasarnya adalah kontrak antara penyedia layanan dan pelanggan. OLA adalah kesepakatan antara kelompok pendukung internal sebuah institusi yang mendukung SLA.
  • Saat membandingkan kelompok sasaran, OLA memiliki kelompok sasaran lebih kecil daripada SLA.
  • Berbeda dengan OLA, SLA menghubungkan penyedia layanan ke pelanggan.
  • Perjanjian Tingkat Operasional lebih bersifat teknis daripada Service Level Agreement.

Contoh Kasus

      Hubungan antara instansi pemerintah dan penyedia layanan umumnya menggunakan kontrak perjanjian sebagai dasar kerjasama. Sementara penyelenggaraan layanan TI tidak cukup mengandalkan kontrak, tetapi kesepakatan tingkat layanan (SLA). Padahal keberadaan SLA saja tidak menjamin hubungan yang saling menguntungkan untuk meningkatkan kualitas layanan. Karena SLA harus dikelola dengan baik melalui serangkaian proses yang berkesinambungan. Instansi pemerintah sebagai pengguna tidak memiliki pemahaman yang cukup tentang SLA dan pengelolaannya. Sehingga pengelolaan SLA hanya berjalan sepihak pada penyedia layanan. Akibatnya terjadi ketimpangan karena kepentingan pemerintah tidak mendapat prioritas. Oleh karenanya perlu ditelah mekanisme dan prosedur yang terkait pengembangan dan manajemen SLA. Dalam pengembangan SLA misalnya memperhatikan penerjemahan kebutuhan pengguna, pengukuran fungsi dan proses, pembuatan dokumen dan kontrak, serta evaluasi peningkatan layanan. Sedangkan dalam manajemen SLA perlu memperhatikan bagaimana proses dan pengawasan terhadap SLA dapat dilakukan. Hal ini dapat mengembangkan kerangka pengelolaan SLA agar dapat membantu terlaksana di lapangan. Perubahan tidak dilakukan terhadap proses pengembangan dan manajemen SLA. Tetapi justru membuat kerangka lebih tinggi yang melingkupi proses tersebut.


Referensi
http://shiftindonesia.com/memahami-sla-untuk-mengelola-harapan-pelanggan/
http://www.bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/167-artikel-pajak/12530-mengenal-lebih-dekat-sla-service-level-agreement
https://bambangsuhartono.wordpress.com/2013/07/26/pengertian-dan-cara-perhitungan-sla-service-level-agreement/
http://infotamanet.com/pengertian-dan-cara-menghitung-sla/